ANALISI
FENOMENA GENDER
Pendahuluan
Dalam kehidupam
sosial kedudukan perempuan semangkin hari semangkin bergeser, sehingga
memberikan perhatian untuk dikaji lebih dalam. Apalagi dalam masyrakat yang
bersifat patriarki. Lelaki yang lebih merasa mempunyai kelebihan dan kedudukan
lebih tinggi ketimpang perempuan
seningga menimbulkan praktek misoginy. Paraktek misogini adalah sebuah
praktek penindasan terhadap kaum perempuan baik secara lansung maupun tidak
lansung.
Beberapa
pergerakan perempuan (feminisme)
sejak lama telah di kumandangkan, namun praktek ketidakadilan gender masih saja tumbuh subur, kaum
perempuan masih saja memeilhara sikap yang menerima terhadap kondisi yang
terjadi. Meskipun demikian namun perjuangan feminisme telah menunjukan titik
terang keberhasilan sehingga menimbulkan beberapa permasalahn dan perubahan
dinamika sosial dalam masyrakat terhdap kedudukan, peran dan tanggung jawan
laki-laki dan perempuan.
Permaslah gender
pada dasarnya dikarenakan adanya ketidak-puasan khususnya dari pihak perempuan yang
selama ini mengagap mereka didiskriminasi,dalam berbagi aspek kehidupan seperti contoh dimana banyak perempuan yang
banyak mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga, adanya kecenderungan
diskriminasi terhadap perempuan dalam hal mendapatkan pendidikan yang layak,
adanya pelecehan terhadap perempuan dimana perempuan banyak yang menjadi korban
human trafiking.
Permasalahan
Isu-isu
pemasalahan gender pada dewasa ini cukup hangat dibicarakan, khususnya dalam
hal kesataraan gender, dimana sekelompok masyarakat menginginkan adanya
kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam seluruh aspek kehidupan,
seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun dalam bidang polotik. Namun
hal ini menimbulkan permaslahn baru dalam kehidupan sosial masyrakat yang
diantaranya :
1) Wanita
cenderung lebih dominan dalam peran dan kedudukannya dalam berbagai aspek
keshidupan sosial.
2) Peluang
kerja yang lebih menekankan pada kaum perempuan di bandingkan laki-laki.
Analisa
permaslahan gander.
Atas dasar
isu-isu tersebut banyak golongan masyarakat atau organisasi yang
mengatasnamakan perempuan yang lantang menyuarakan permasalahan gender tersebut.
Permasalahan gender hari ini seharusnya sudah bisa diatasi dan menunjukan ke
arah perubahan yang lebih baik namun dengan berjalannnya persamaan gender
terjadi satu hal yang bergeser dari proses perbaikan masalah gender, sebgaimana
dalam kenyataan hari ini ada kecenderungan perempuan lupa akan hak dan
kewajibanya atau ada pergeseran antara hak dan kewajiban laki-laki dan hak
kewajiban perempuan, hal tersebut dikarenakan terlalu derasnya perbaikan
masalah gender tersebut, sehingga mengindahkan norma-norman dalam masyarakat
kita. Seperti contoh:
1)
Pada suatu keluarga
yang terdiri daru satu pasang suami istri dan dua anak, dimana pada keluarga
tersebut sang istri sangatlah dominan khususnya dalam bidang ekonomi,dikarenakan
sang istri memiliki pendapatan jauh diatas suaminya, dimana sang istri bekerja
sebagai bidan kecamatan dan sang suami hanya sebatas seorang pengangguran yang
sudah lama di PHK oleh salah satu pabrik dikawasan bandung barat. Dari keluarga
tersebut ada sesuatu yang sangat menarik, dimana adanya pergeseran antara hak dan
kewajiban istri dan hak dan kewajiban suami, seperi yang seharunya suami yang
mencari nafkah untuk keluarga malah di keluarga tersebut sang istri lah yang
mencari nafkah dan sang suami hanya sebatas bekerja dirumah saja. Ditambah lagi
sang istri memiliki tingkat pendidikan diatas sang suami, sehingga ada
kecenderungan bahwa sang istri sangatlah dominan dikeluarga tersebut ditandai dengan setiap keputusan yang menyangkut
tentang permasalahan yang terjadi dikeluarga tersebut, dimana sang istri lah yang selalu dominan dalam mengambil
keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah dan
sang istri cenderung menjadi
kepala keluarganya.
2) Suatu
fenomena seoarang perempuan yang bekerja di suatu SPBU yang mengatakan bahwa
pekerjaan yang dilakoninya di dasarkan pada alasan ekonomi, perekonomian
keluarga yang sangat minim memaksanya untuk ikut bekerja membantu keluarga
memenuhi kebutuhan keluargan. Perempuan ini menyatakan bahwa tidak hal yang
menajdi masalah baginya untuk bekerja di SPBU karena hal ini di dasarkan dengan
alsan ekonomi keluarga. Dalam kesehariaanya dia melakukan kewajibannya sebagai mestinya seorang permpuan dalam
keluarga, dirinya mengatakan bahwa dengan bekerja harkat dan martabatnya
terangkat dan di hormati karena ketergantungan terhadap keluarga secara
finansial telah terlepas. Namun yang menajdi suatu keberatan bagi dirinya
adalah bertambahnya beban pekerjaan yang hanya berlingkup pada rumah malah
disibukan dengan pekerjaan di luar rumah.
Dari
bebrapa contoh yang dikemukan diatas dapat ditarik pesamaan faktor yang
mempengaruhi dari permasalahan gander yang diantranya :
1)
Faktor ekonomi
keluarga: hal ini didasarkan oleh keadaan ekonomi keluarga yang dalam garis
kekurangan. Sehingga memaksa wanita yang perannya dalam lingkup keluarga malah
turut membantu ataupun bekerja mencari nafkah untuk keluarga.
2)
Sebagai bentuk
perjuangan feminisme: hal ini didasarkan oleh, seorang wanita yang ingin di
hargai dan di angkat harkat dan martabatnya (strata sosial) di dalam masyrakat secara umumnya.
3)
Strategi perusahaan:
sebagiaman perusahaan pada umumnya lebih memanfaakan peluang wanita sebagi
pegawai ataupu karyawan dengan alasan wanita cenderung penurut, ulet, dan tidak
terlalu banyak menuntut hak mereka
4)
Penagruh arus
globaisasi: karena pada dasarnya budaya timur adanya suatu garis yang
membedakan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan.namun pada dewasa ini
penagruh nilai-nilai barat yang lebi menekankan pada kesetaraan gender.
Dari
beberapa fenmena yang terjadi penyimpangan kesetaraan gender seperti yang di
contohkan diatas menimbulkan suatu perubahan dinamika sosial khusunya dalam
lingkungan keluarga seperti halanya di tunjukan dengan:
1) Fenomena
menunjukan bahwa wanita lebih dominan di bandingkan laki-laki baik dalam
pengambilan keputusan maupun dalam pemenuhan kebutuahan ekonomi.
2) Fenomenan
menunjukan bahwa kesempatan wanita dalam dunia kerja lebih besar di bandingkan
laki-laki.
3) Fenomena
menunjukan kedudukan wanita dalam keluarga lebih dihargai dan di hormati.
Kesimpulan
Dalam
kehidupam sosial kedudukan perempuan semangkin hari semangkin bergeser. hal ini
di dasarkan oleh beberafa faktor yang mempengaruhi seperti halnya:
1) Faktor
ekonomi,
2) Perjuangaan
feminisme,
3) Strategi
perusahaan,
Dengam
terjadinya perubahan dinamika sosial lingkupam gender menimbulkan fenomena baru
seperti halanya ditunjukan dengan fenomena wanita di lingkungan yang lebih dominan
dalam mengambil keputusan, kesempatan wanita dalam mendapatkan pekerjaan lebih
besar dan kedudkan wanita dalam strata sosial lebih dapat di hargai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar