Kamis, 24 Mei 2012


ANALISI FENOMENA GENDER


Pendahuluan
Dalam kehidupam sosial kedudukan perempuan semangkin hari semangkin bergeser, sehingga memberikan perhatian untuk dikaji lebih dalam. Apalagi dalam masyrakat yang bersifat patriarki. Lelaki yang lebih merasa mempunyai kelebihan dan kedudukan lebih tinggi ketimpang perempuan  seningga menimbulkan praktek misoginy. Paraktek misogini adalah sebuah praktek penindasan terhadap kaum perempuan baik secara lansung maupun tidak lansung.
Beberapa pergerakan perempuan (feminisme) sejak lama telah di kumandangkan, namun praktek ketidakadilan gender masih saja tumbuh subur, kaum perempuan masih saja memeilhara sikap yang menerima terhadap kondisi yang terjadi. Meskipun demikian namun perjuangan feminisme telah menunjukan titik terang keberhasilan sehingga menimbulkan beberapa permasalahn dan perubahan dinamika sosial dalam masyrakat terhdap kedudukan, peran dan tanggung jawan laki-laki dan perempuan.
Permaslah gender pada dasarnya dikarenakan adanya ketidak-puasan khususnya dari pihak perempuan yang selama ini mengagap mereka didiskriminasi,dalam berbagi aspek kehidupan  seperti contoh dimana banyak perempuan yang banyak mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga, adanya kecenderungan diskriminasi terhadap perempuan dalam hal mendapatkan pendidikan yang layak, adanya pelecehan terhadap perempuan dimana perempuan banyak yang menjadi korban human trafiking.
Permasalahan
Isu-isu pemasalahan gender pada dewasa ini cukup hangat dibicarakan, khususnya dalam hal kesataraan gender, dimana sekelompok masyarakat menginginkan adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam seluruh aspek kehidupan, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun dalam bidang polotik. Namun hal ini menimbulkan permaslahn baru dalam kehidupan sosial masyrakat yang diantaranya :
1)      Wanita cenderung lebih dominan dalam peran dan kedudukannya dalam berbagai aspek keshidupan sosial.
2)      Peluang kerja yang lebih menekankan pada kaum perempuan di bandingkan laki-laki.
Analisa permaslahan gander.
Atas dasar isu-isu tersebut banyak golongan masyarakat atau organisasi yang mengatasnamakan perempuan yang lantang menyuarakan permasalahan gender tersebut. Permasalahan gender hari ini seharusnya sudah bisa diatasi dan menunjukan ke arah perubahan yang lebih baik namun dengan berjalannnya persamaan gender terjadi satu hal yang bergeser dari proses perbaikan masalah gender, sebgaimana dalam kenyataan hari ini ada kecenderungan perempuan lupa akan hak dan kewajibanya atau ada pergeseran antara hak dan kewajiban laki-laki dan hak kewajiban perempuan, hal tersebut dikarenakan terlalu derasnya perbaikan masalah gender tersebut, sehingga mengindahkan norma-norman dalam masyarakat kita. Seperti contoh:
1)      Pada suatu keluarga yang terdiri daru satu pasang suami istri dan dua anak, dimana pada keluarga tersebut sang istri sangatlah dominan khususnya dalam bidang ekonomi,dikarenakan sang istri memiliki pendapatan jauh diatas suaminya, dimana sang istri bekerja sebagai bidan kecamatan dan sang suami hanya sebatas seorang pengangguran yang sudah lama di PHK oleh salah satu pabrik dikawasan bandung barat. Dari keluarga tersebut ada sesuatu yang sangat menarik, dimana adanya pergeseran antara hak dan kewajiban istri dan hak dan kewajiban suami, seperi yang seharunya suami yang mencari nafkah untuk keluarga malah di keluarga tersebut sang istri lah yang mencari nafkah dan sang suami hanya sebatas bekerja dirumah saja. Ditambah lagi sang istri memiliki tingkat pendidikan diatas sang suami, sehingga ada kecenderungan bahwa sang istri sangatlah dominan dikeluarga tersebut ditandai dengan setiap keputusan yang menyangkut tentang permasalahan yang terjadi dikeluarga tersebut, dimana sang  istri lah yang selalu dominan dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah dan sang istri cenderung menjadi kepala keluarganya.
2)      Suatu fenomena seoarang perempuan yang bekerja di suatu SPBU yang mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakoninya di dasarkan pada alasan ekonomi, perekonomian keluarga yang sangat minim memaksanya untuk ikut bekerja membantu keluarga memenuhi kebutuhan keluargan. Perempuan ini menyatakan bahwa tidak hal yang menajdi masalah baginya untuk bekerja di SPBU karena hal ini di dasarkan dengan alsan ekonomi keluarga. Dalam kesehariaanya dia melakukan kewajibannya  sebagai mestinya seorang permpuan dalam keluarga, dirinya mengatakan bahwa dengan bekerja harkat dan martabatnya terangkat dan di hormati karena ketergantungan terhadap keluarga secara finansial telah terlepas. Namun yang menajdi suatu keberatan bagi dirinya adalah bertambahnya beban pekerjaan yang hanya berlingkup pada rumah malah disibukan dengan pekerjaan di luar rumah.
Dari bebrapa contoh yang dikemukan diatas dapat ditarik pesamaan faktor yang mempengaruhi dari permasalahan gander yang diantranya :
1)        Faktor ekonomi keluarga: hal ini didasarkan oleh keadaan ekonomi keluarga yang dalam garis kekurangan. Sehingga memaksa wanita yang perannya dalam lingkup keluarga malah turut membantu ataupun bekerja mencari nafkah untuk keluarga.
2)        Sebagai bentuk perjuangan feminisme: hal ini didasarkan oleh, seorang wanita yang ingin di hargai dan di angkat harkat dan martabatnya (strata sosial)  di dalam masyrakat secara umumnya.
3)        Strategi perusahaan: sebagiaman perusahaan pada umumnya lebih memanfaakan peluang wanita sebagi pegawai ataupu karyawan dengan alasan wanita cenderung penurut, ulet, dan tidak terlalu banyak menuntut hak mereka
4)        Penagruh arus globaisasi: karena pada dasarnya budaya timur adanya suatu garis yang membedakan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan.namun pada dewasa ini penagruh nilai-nilai barat yang lebi menekankan pada kesetaraan gender.
Dari beberapa fenmena yang terjadi penyimpangan kesetaraan gender seperti yang di contohkan diatas menimbulkan suatu perubahan dinamika sosial khusunya dalam lingkungan keluarga seperti halanya di tunjukan dengan:
1)      Fenomena menunjukan bahwa wanita lebih dominan di bandingkan laki-laki baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pemenuhan kebutuahan ekonomi.
2)      Fenomenan menunjukan bahwa kesempatan wanita dalam dunia kerja lebih besar di bandingkan laki-laki.
3)      Fenomena menunjukan kedudukan wanita dalam keluarga lebih dihargai dan di hormati.
Kesimpulan
Dalam kehidupam sosial kedudukan perempuan semangkin hari semangkin bergeser. hal ini di dasarkan oleh beberafa faktor yang mempengaruhi  seperti halnya:
1)      Faktor ekonomi,
2)      Perjuangaan feminisme,
3)      Strategi perusahaan,
Dengam terjadinya perubahan dinamika sosial lingkupam gender menimbulkan fenomena baru seperti halanya ditunjukan dengan fenomena wanita di lingkungan yang lebih dominan dalam mengambil keputusan, kesempatan wanita dalam mendapatkan pekerjaan lebih besar dan kedudkan wanita dalam strata sosial lebih dapat di hargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar