sendiri dengan mu masalhku.
Kamu benar saat mengatakan manusia tidak ada yang sempurna, dan kenyataannya aku adalah Manusia. Semua hal yang aku lewati malam itu adalah sebuah kewajaran atas diriku sebagai manusia, aku bisa merasakan banyak hal. Aku bisa merasa sangat bahagia, aku juga bisa merasa sangat kecewa, sakit dan terluka. Karena aku adalah manusia. Tapi lain halnya jika aku sudah mulai mati rasa, enggan lagi merasa apa-apa. Tak lagi punya keinginan, hanya bisa diam dan coba menuruti kemana arah membawaku pergi.
Masalahku bukanlah kamu, bukan kalian atau mereka, tenang saja, aku tidak mencari kambing hitam dari sekelumit rasa sakit yang sedang aku nikmati. Masalahku adalah kehidupan. Kehidupan yang begitu rumit, kehidupan yang kadang tak adil dalam kacamata pandanganku. Ya, masalahku adalah kehidupan itu sendiri, dimana bernaung didalamnya makhluk-makhluk hitam putih dengan kadar yang berbeda. Makhluk-makhluk yang berjenis sama denganku, ku sebut saja mereka "manusia lainnya". Entah aku yang tak mengerti bahasa mereka atau mereka yang tak mengerti bahasaku, kedengarannya bahasa kami sama, namun kenapa sulit sekali menemukan ke-se-pemahaman diantara aku dan kamu dan lainnya, ya diantara kami. Masalahku bukan kalian, masalahku adalah kehidupan, yang menyimpan banyak sosok manusia yang kadang tak aku suka bentuk sifatnya, tapi tak sedikit pula yang aku suka juga. Kadang aku bertanya, kenapa ada manusia yang tak seimbang dalam dirinya. Hanya ada keinginan meminta saja tanpa ada rasa ingin memberi. Hanya ada keinginan Bicara saja tanpa ada rasa ingin mendengarkan. Bukankah hidup itu akan indah saat tercapai keseimbangan didalamnya?
Seorang tua pernah mengingatkanku,
"tuntutlah dirimu sendiri, sebelum kamu menuntut orang lain".
Aku tidak akan menterjemahkannya disini, karena aku pun tidak mengerti banyak. Aku tidak ingin menuntut orang lain. Sesungguhnya yang aku inginkan selama ini adalah keseimbangan dalam kehidupanku, dimana separuh waktu aku gunakan untuk mendengarkan dan separuhnya lagi untuk bicara. Pada saat sepanjang waktu aku dituntut untuk mendengar dan kehilangan waktu untuk bicara, disana ketidakseimbangan terjadi dalam hidupku. Dan disana, masalahkupun tercipta.
Aku sedang bicara pada diriku sendiri saat ini, wajar jika kamu tak mengerti apa yang sedang aku tulis. Karena terkadang yang terucap dariku hanya setengahnya saja, ku biarkan yang mengerti yang mencoba menggali makna atas sajianku sore ini
Aku adalah manusia, Masalahku adalah kehidupan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar