Senin, 21 Mei 2012


Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim…..
11 nopember by MARJANI

Laki-laki tak pantas menangis, laki-laki harus tegar walau dihantam gelombang pasang, walau dikikis tetesan air hujan dan walau disengat terik mentari, laki-laki harus jadi penyangga dan pelindung bagi yang ada.
Aku memang tak tahu kenapa dan ada apa denganmu, justru kaulah sendiri yang tahu, cobalah untuk renungkan keadaanmu kini, telusuri dari hati dan akan kau temukan jawabannya. Percayalah, ALLAH hadir dalam nurani setiap manusia. Kalau boleh aku katakan, tak pantas sebenarnya kau bodoh-bodohkan dirimu sendiri, bukankah itu berarti menyalahi keagungan-Nya, karena tak semua orang bisa sepertimu. Bukankah setiap orang ada kelebihan dan kekurangan? Dan apa yang terjadi padamu bukanlah kekurangan melainkan kelalaian, kelalaian yang terkadang tak kita sadari, kelalaian karena kita belum bisa menempatkan segala sesuatu pada tempat yang semestinya, termasuk “Perasaan Sebagai Manusia”, belum bisa menempatkan sesuatu dengan seimbang, termasuk pembagian waktu antara belajar dan organisasi, antara hak dan kewajiban, dan antara kepentingan dan sekedar tambahan.
Kenapa kamu merasa malu, gila, dan hancur? Kamu terlalu berlebihan. Ingatlah….bahwa masih banyak orang yang mempunyai masalah yang lebih besar dari kita. Hidup takkan lengkap tanpa masalah dan alangkah bijak orang yang menyadari bahwa permasalahan adalah Seni Kehidupan & Proses Pendewasaan, bukankah begitu?
Allah memberikan akal bagi kita, tetapi terkadang kita tidak memanfaatkanya dengan sebaik-baiknya (tanpa kita sadari), iya khan?
Sekarang gini aza, jangan pikirkan segala sesuatu yang bisa menumpulkan otakmu termasuk “hawa nafsu” (afwan terlalu kasar).
Yakinlah aku ini temanmu, hanya sekedar teman ! Hilangkan gosip-gosip itu dan kau akan semakin berkembang dengan kejayaan, dari dalam hati temanmu ini, tolong hilangkan gosip ini agar kita bisa hidup dengan pasti tanpa merasa malu, gila, bahkan hancur di KN ini. Malu, gila, hancur adalah ciptaan kita sendiri, yang bisa menghilangkan hidup adalah diri kita, bukan orang lain.
Bangkitlah dari keterpurukan, jalan panjang masih menunggu kita, jangan berhenti dan berbalik haluan !
Dan jangan pikirkan apa yang tak baik dipikirkan. Sekali lagi, ku mohon hilangkan apa yang menjadi omongan orang, agar kita bisa beraktifitas dan menikmati hidup dengan tenang. Ingat, kita teman, hanya teman, OK!. Atasi hidup dengan tenang, berdo’a dan tawakkal. Hadapi hidup ini dengan penuh makna dan senyum meraih kebahagiaan.
Tak semua orang bisa faham apa yang kita maksudkan karena orang itu berbeda. Sorry kalau terlalu melebih-lebihkan dan tidak sesuai kenyataan. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar