Senin, 21 Mei 2012


PERTUMBUHAN EKONOMI CINA DI BAWAH KEPEMIMPINAN DENG XIAOPING
oleh : Marjani

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Republik Rakyat Cina  juga disebut Republik Rakyat Tiongkok/RRT) adalah sebuah  negara komunis  yang terdiri dari hampir seluruh wilayah kebudayaan, sejarah, dan geografis yang dikenal sebagai  Cina. Sejak didirikan pada 1949, RRC telah dipimpin oleh partai komunis cina  (PKC). Sekalipun seringkali dilihat sebagai negara komunis kebanyakan ekonomi republik ini telah di swastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah  masih  mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.
Bangsa cina saat ini termasuk bangsa yang unggul di bidang ekonomi. amerikapun dikalahkan oleh bangsa cina dari segi ekonomi. Negara-negara ini mempunyai prodak-prodak yang  membanjiri pasar dunia. Orang-orang  cina tidak diragukan  lagi  cara berbisnisnya yang luar biasa. Satu hal yang paling mendasar adalah  bahwa mereka bangkit dari bawah. Orang cina rela makan bubur encer dalam rangka berhemat sampai akhirnya  mereka benar-benar menjadi kaya. Orang cina sangat terfokus dengan apa yang di kerjakannya (terutama bisnis) dan tidak perduli dengan isu-isu politis.
Keberhasilan cina dalam menguasai dunia bukan lagi menjadi harapan lagi namun hari ini cina sudah menguasai dunia dengan prodak-prodak hasil karya cipta mereka. Cina telah mencapai kemajuan pembangunan substansial dalam tiga dekade terakhir. Transisi yang sedang berlangsung  ke sistem pasar, desentralisasi pelayanan pemerintah, dan membuka ekonomi perusahaan telah mengangkat lebih dari 500 juta orang keluar dari kemiskinan. Antara 1981 dan 2005, jumlah orang di Cina hidup dengan kurang dari US $ 1.25/day turun dari 84 persen menjadi 16 persen. Cina peringkat 89 dari 169 negara di United Nations Development Program's 2010 indeks pembangunan manusiadan telah memenuhi sebagian besar Millennium Development Goals. Keberhasilan cina yang luar biasa dalam bidang ekonomi dalam perkembangannya  tidak dapat dipisahkan dari tokoh cina  Deng Xiaoping.
Keberhasilan cina, cukup membuat kita harus bangkit dari keterpurukan   menguatkan keyakinan bahwa hal yang tidak pernah kita bayangkan bisa terjadi. Oleh karennya dengan keberhasilan cina di bidang ekonomi mengatarkan pengkajian makalah ini tentang PERTUMBUHAN EKONOMI CINA DI BAWAH KEPEMIMPINAN DENG XIAOPING.
1.2.            Identifikasi Masalah.
Berdasarkan judul yang diajukan diatas, maka dalam pengkajian makalah ini dirumuskan identifikasikan masalah sebgai berikut:
1.        Bagaiman pertumbuhan perekonomian Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping ?
2.        Bagimana stategi pengembangan pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping ?
3.        Stategi apa yang relevan untuk patut untuk di terapkan di indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan makalah ini penulis  berharap secara pibadi dan pembaca secara umunya dapat :
1.         Mampu mendeskrifsikan fenomena pertumbuhan perekonomian Cina dibawah kepemimpinan  Deng Xiaoping
2.         Mampu  mencari dan menggali stategi pengembangan pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping
3.         Serta mampu menjelaskan stategi apa yang relevan untuk patut untuk di terapkan di indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.             Pertumbuhan Perekonomian Cina di bawah Kepemimpinan Deng Xiaoping.
Dalam kajian makalah ini  akan mebahas tentang kebangkitan ekonomi Cina, kebangkitan ekonomi cina upaya deng xiaoping dalam menjalankan reformasi ekonomi  sejak tahun 1978 di negara yang berpenduduk terbanyak, dengan prestasi mencapai tingkat pertumbuhan yang tertinggi di dunia, mendapat pujian dari berbagai kalangan baik dari negarawan ataupun adri bebrapa kalangan pengamat. Surat kabar bergengsi ingris, financial times dan majalah internasional time, telah bebrapa kali menjadikan deng sebgai tokoh pilihan tahunannya (man of the year), di antara tokoh-tokoh dunia yang diusulkan seperti clinton, khol, thatcher, goebachev, dan sebagainya.
Reformasi yang dilakukan deng membuahkan kebarhasilan yang besar. Tingkat pendapatan nasioanal output pertanian dan industri semuanya meningkat 10% per tahun  selama dasawarsa 1980-an pendapatan riil petani naik dua kali lipat, sedangkan penghasilan para pekerja perkotaan rata-rata naik 43%. Cina akhirnya berswsembada  pangan. Sektor industri  di pedesaan berkembang pesat sampai meliputi 23% output pertanian dan mampu menyerap surplus tenaga kerja di daerah0daerah pedesaan. Reformasi industri berhasil mengembangkan berbagai macam industri  kecil dan meragamkan  barang-barang konsumsi. Keberhasilan-keberhasilan tersebut dalam banyak hal telah memulihkan kehidupan ekonomi cina  yang nyaris binasa akibat revolusi kebudayaan.
Fakta perekonomian cina  dalam tenggang waktu 1977-1994, perekonomian cina  telah mengalami kenaikan  gross domestic product (GDP) empat kali lipat. Devisa bernilai dolar dari pendapatan ekspor mencatat kenaikan sepuluh (10) kali lipat  banyaknya.  Sedangkan neraca pemasukan modal secara lansung mencapai dua puluh enam (26) miliar dolar AS. Adapun untuk melihat perkembangan  gross national product (GNP) per kapita China dari negara lainnya, secara spesifiknya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Pertumbuhan GNP Per kapita (%)*

1965-1990**
1980-1992***
Dunia
Sub-Sahara Afrika
Asia selatan
Timur Tengah dan Afrika Utara
Negeri-negeri berpendapatan tinggi

Amerika Latin dan Arabia
Argentina
Brazil
Cile
Meksiko

Asia Timur dan Fasifik***
China
Indonesia
Malaysia
Filifina
Korea Selatan
Thailand

Negeri-negeri berpendapatan tinggi di Asia Timur dan  Tenggara
Hongkong
Singapura
Jepang
1,5
0,2
1,9
1,8
2,4

1,8
-0,3
3,3
0,4
2,8

5,3
5,8
4,5
4,0
1,3
7,1
4,4



6,2
6,5
4,1
1,2
-0,8
3,0
-2,3
2,3

-0,2
-0,9
0,4
3,7
-0,2

6,1
7,6
4,0
3,2
-1,0
8,5
6,0



5,5
5,3
3,6
Dikutip: Buku irawan, alexander. Jejak-jejak krisis di asia kanisus. Yogyakarta 1999
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan GNP per kapita cina tertinggi kedua ( 7,6%) setelah korea selatan (8,5%)pada periode 1980-1992. Periode ini adalah periode dimana Xiaoping menjadi pemimpin pemerinthan Cina.
Rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) cina selama 30 tahun terakhir 9.8%. lebih tinggi dari rata-rata PDRB dunia yang hanya 3%. Tahun 1978, PDB cina hanya 1% dari PDB dunia. Kini diatas 5,5% persen. Angka pertumbuhan PDB Cina mencapai puncaknya  14,1% pada tahun 1992 menurun menjadi 7,1%  tahun 1999 dan tahun berikutnya tetap berada dalam pertumbuhan satu digit (untuk tahun 2000, yakni 8,0%, tahun 2001 7,4%).
2.2.             Stategi Pengembangan Pertumbuhan Ekonomi  Cina bawah Kepemimpinan Deng Xiaoping.
Kekuatan ekonomi suatu negara di peroleh dari pengorganisasian suatu pengetahuan dan teghnologi untuk mengeksploitasi alam yang dimiliki, sumbar daya yang tersedia di suatu wilayah akan menentukan kekuatan ekonomi suatu negara yang tentunya  di dukung oleh faktor-faktor lainnya. Kemampuan mengeksploitasi dan memanfaatkan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat, menggunakan nilai lebihnya untuk memacu perkembangan tekhnologi (selain membiayai pendidian dan kesejahteraan material rakyatnya) menjadi syarat-syarat yang dimiliki oleh negara yang kuat.    
Dalam pengembangan perekonomian cina, tokoh cina yang patut dikaji adalah deng xiaoping. Bangkitnya ekonomi cina, perkembangannya, serta kemajuannya  yang luar biasa   tidak bisa dipisahkan dari nama tersebut, upaya deng Xioping dalam menjalankan reformasi ekonomi sejak tahun 1978 di negara yang berpenduduk terbanyak, dengan prestasi mencapai tingkat pertumbuhan yang tertinggi di dunia. Keberhasilan cina dalam pengembangan perekonomian tidak terlepas dari beberapa strategi Deng  dengan konsep yang mendasarkan pada pembangunan merupakan proses penghapusan kemiskinan dalam konteks pertumbuhan ekonomi, dimana ia mengemukakan secara tegas “ adalah tidak masuk akal membangun masyrakat dalam panji kemiskinan, dan kita menginginkan untuk memperluas peranan ekonomi pasar sebagaiman kita harapkan, dalam cara yang tidak akan mengubah sistem sosialis nega.
Strategi Deng dalam dalam pengembangan perekonomian Cina,  dengan mengambil beberapa kebijakan sebgai berikut :
1.    Stategi sektor pertanian dan industri: dalam sektor pertanian dan industri dilakukan penutupan pabrik-pabrik yang tidak efisien dan penilaian ilmu ekonomi; penghentian proyek-proyek pembangunan yang tidak rasional dan tidak menguntungkan dari sudut kepentingan investasi; pemasaran secara bebas sejumlah produk pertanian; dan pengkoordinasian produksi gandum tidak lagi atas dasar sistem kolektif, namun melalui satuan-satuan rumah tangga.
2.    Strategi bantuan asing dan kerja sama luar negri: deng secara ekspisit menyatakan “sudah terlalu lama cina mengalami stagnasi, berhenti membangun, karena menutup diri terhadap dunia luar. Cina tidak dapat berkembang jika mengucilkan diri dari bagian dunia lain. Kendala utama yang dihadapi cina sehubungan dengan usaha memodernisasikan negaranya adalah kelangkaan modal dan teknologi canggih. Biaya program modernisasi yang tidak sedikit  serta kurangnya  tenaga-tenaga terampil yang berkeahlian tinggi, tidak mungkin di tanggulangi oleh cina secra sepihak. Negara yang sangat potensial dengan sumber daya manusianya ini memerlukan sekali penanaman modal asing, kredit luar negri dan transfer teknologi  dari negara-negara maju.  Jalan yang harus ditempuh  untuk itu antara lain  dengan menjalin hubungan kerja sama yang seluas-luasnya dengan berbagai negara, memperbaharui sistem pendidikan, memperkenalkan kebijakan yang mendorong proses transfer teknogi,  menyebar luaskan ide-ide yang kreatif  dan penuh wawasan  kedepan, serta mengirimkan para pelajar dan mahasiswa  belajar ke negara maju. Menurut pemikiran Deng  pembukaan hubungan dengan dunia luar, penerimaan terhadap bantuan asing, berbentuk bantuan material maupun modal, dan usaha kerja sama  antara bangsa  dalam berbagai bidang  harus dilakukan  demi kemajuan cina.
3.    Progaram empat modernisasi: program ini ditujukan  melipatgandakan produksi peratanian secra cepat, mengembangkan industri, memacu kemajuan ilmu pengetahuan  dan teknologi, serta memperkuat pertahanan nasional.
4.    Paket reformasi yang kontroversial telah diberlakukan demi mengurangi perana pemerintah pusat dalam perekonomian campuran cina (masih bersimpul dana sistem perencanaan terpusat tetapi juga memberi keleluasaan pada mekanisme pasar).paket tersebut secara resmi ditetapkan oleh kongres nasional rakyat  kelima  sesi ketiga  pada bulan agustus  1980, yang sekaligus mengesahkan rencana pembangunan lima tahun yang ke enam. Adapun elemen-elemen kuncinya adalah pengembangan reformasi pertanian (termasuk pemberian hak sewa tanah dalam jangka panjang dan pemberian izin kepada para petani untuk menanamkan berbagai jenis tanaman  yang cepat mengahasilkan uang serta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan non pertanian), hak sewa-manjemen, pengendalian kopentisi pasar yang lebih besar, keringanan pajak bagi berbagai prusahaan swata (bukan milik pemerintah), dan pemberian aneka fasilitas kemudahan bagi pengusaha cina untuk menjalin hubungan lansung deng mitra-mitranya aau semua perusahaan di manca negara. Dalam reformasi ini keterlibatan masyarakat bayak digerakan. Reformasi juga menggerakan masyrakat untuk mengambil asuransi kesehatan untuk menutup biaya kesehatan, menciptakan dana pensiun untuk masa pensiun dan memperoleh pinjaman dari bank (mortgage loan) untuk membeli rumah. Ini merupakan suatu tekat yang berani untuk mendayung mau demi rasa aman dan sejahtera rakyat cina  di masa mendatang.

Ajaran Deng Xiaoping di lanjutkan oleh Jiang Zemin/ Zhu Rongji dan dilajutkan oleh Hu Jintao/Wenjiabao dan kabinetnya untuk diserap oleh bangsa cina secra keseluruhan.   Jika kita mengkaji  dari beberapa kebijakan yang diajukan oleh Deng dalam stategi pembangunan cina secara sederhana di awali dengan pertama: investasi yang seluas-luasnya, kedua pembukaan lapangan kerja, sebagai bentuk jaminan akan hak dasar manusia dalam jaminan sosial yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Faktor-faktor lain yang terlibar dalam pembangunan pertumbuhan ekonomi selain dari sistem (sebgai bentuk pengelolaan sumber daya) adalah subjec pembangunan ekonomi (manusia sebagai penggerak pembangunan birokrasi atau masyrakat). Kalau kita mengkaji sejarah cina, maka sejarah sosial dan politiknya yang penuh pergeseran telah mengarah pada suatu sikap praktis keras  masyrakat  cina dalam bertahan hidup yaitu :
1.    Sikap hemat memastikan ketahanan hidup
2.    Tingkat menanbung yang tinggi, bahkan tak masuk akal sangat dikehendaki, meski ada kebutuhan mendesak.
3.    Kerja keras sehingga kehabisan nafas adalah penting  untuk melawan banyak hambatan yang ada dalam dunia yang tidak bisa di perkirakan lebi dahulu.
4.    Orang yang bisa anda percayai adalah keluarga anda dan sebuah perusahaan diciptakan sebagai rakit keluarga untuk bertahan hidup.
5.    Pertimbangan dan penilaian seorang anggota keluarga meski tidak kompeten  lebih bisa di andalkan  ketimpang seorang  non keluarga yang kompeten.
6.    Kepatuhan terhadap bapak adalah esensial untuk memelihara keterikatan atau arah perusahaan.
7.    Investasi harus di dasarkan atas dasar afilasi klan dan bukan prinsif-prinsif yang abstrak.

Serta sebagai panduan pemerintah yang baik chia-sen dalam confucian style of management in taiwan (1991) menyebutkan bebrapa panduan kuno mengenai memerintah yang baik yang di ambilnya dari literatur tradisional cina yaitu:
1.    Pemimpin harus secra moral bersih (upright)
2.    Mereka harus berprilaku tepat (properly) sehingga bisa menjadi model bagi bawahan mereka.
3.    Mereka harus memiliki wewenang dan kekuasaan
4.    Mereka harus adil dalam memberikan imbalan dan hukuman
5.    Mereka harus menciptakan suasana(atmospehere) yang harmonis dalam bagian mereka.

2.3.  Kebijakan Pemerintah Cina yang Sulit Ditiru Pemerintah Indonesia
Tuntutlah ilmu walau harus ke negeri Cina, demikian kata Muhammad Saw 15 abad yang lalu. Suatu ungkapan yang tak pernah usang. Bukan hanya karena di Cina banyak melahirkan ilmu pengetahuan dan penemuan di masa lampau seperti ilmu filsafat, perang, pemerintahan, bela diri, pengobatan dan kesehatan, teknik pembuatan kertas, mesiu, roket, dan lain-lain, tapi Cina juga adalah negeri yang memiliki banyak kehebatan.
Republik Rakyat Cina (RRC) dengan luas wilayah ke-4 terbesar di dunia, yakni 9.598.077 km2 dan berpenduduk 1.337.620.000 jiwa per 21 Mei 2010 ini atau 19,16 %  dari seluruh populasi dunia ini mempunyai pendapatan perkapita (Bank Dunia 2008) sebesar $ 5,962 per kapita (urutan ke-89) atau sekitar Rp.55.088.880 per kapita/tahun atau Rp.4.620.000 per kapita/bulan. Bandingkan dengan kita yang berada pada urutan ke-106 sebesar $ 3,900 per kapita atau Rp.3.003.000 per kapita/bulan. 
Penduduk dengan pendapatan per kapita yang 1,5 kali kita ini ternyata sebagian besar menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya. Di mana sekitar 1 miliar sepeda di dunia pada saat ini, hampir separuhnya atau sekitar 450 juta di tahun 1992 ada di Cina. Namun karena perubahan tren, pengguna sepeda menurun sekitar sampai 20 % dari semua angkutan saat ini, karena beralih ke sepeda listrik. 
Cina adalah produsen sepeda listrik terkemuka di dunia. Menurut data dari Asosiasi Sepeda Cina, sebuah kelompok industri kerjasama pemerintah, di tahun 2004 Cina menjual 7.500.000 sepeda listrik secara nasional, yang meningkat hampir dua kali lipat dari penjualan di tahun 2003; kemudian penjualan domestik mencapai 10 juta di tahun 2005, dan 16 juta hingga 18 juta unit pada tahun 2006.  Pada tahun 2007, sepeda listrik diduga memenuhi 10 hingga 20 % dari seluruh kendaraan roda dua di jalan-jalan kota besar di Cina menggantikan sepeda angin.
Pada tahun 2006 terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Cina sebesar 18,8 % atau menjadi 22 juta unit yang 60 % adalah milik pribadi. Atau secara kasar hanya ada 3 mobil untuk setiap 100 orang Cina. Coba bandingkan dengan Indonesia, ternyata masih lebih banyak jumlah kendaraan bermotor kita, yakni 65,2 juta di tahun 2008 meskipun 47,6 juta berupa sepeda motor, sedangkan jumlah mobil penumpang selain bus dan truk hanya 9,8 juta. 
Selain penghasilan rakyatnya yang lebih besar dari kita dan masih banyak yang bersepeda, kehebatan Cina lainnya adalah pemerintahnya yang tidak main-main dalam menjalankan roda pemerintahan. Meski Cina bukan negara demokrasi sesungguhnya, karena dikuasai hanya oleh satu partai besar yakni partai komunis, dan tidak ada pemilu demokratis seperti kita, karena presidennya dipilih secara tertutup di lingkungan elit partai, tetapi rezim pemerintahannya betul-betul solid dalam melaksanakan program-programnya.
Berikut tiga kebijakan pemerintah RRC yang patut menjadi contoh pemerintah kita kalau memang betul-betul ingin mensejahterakan dan memajukan bangsanya.
1.    Memberantas korupsi tanpa kenal ampun
Tahun ini Lebih dari 3.000 pejabat Tiongkok telah dihukum karena menerima suap dan berbagai kesalahan lain, sebagian terkait paket stimulus Beijing sebesar 586 miliar dolar. Tindak korupsi itu terjadi antara Oktober 2009 hingga April tahun ini, dengan salah satu kasus terburuk melibatkan seorang pejabat yang menerima suap senilai 3,2 juta dolar, demikian kata Kementerian Pengawasan Cina. 
Kalau dihitung antara 1 Oktober 2009 sampai dengan 30 April 2010 terdapat 211 hari, maka ada 14 orang koruptor (3.000 : 211) setiap hari yang telah ditangkap dan dihukum di Cina. Coba bandingkan dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.  Pada tahun 2009 tercatat Indonesia hanya berhasil memvonis bersalah sebanyak 154 orang koruptor atau 0,4 orang perhari (154:365), selebihnya dibebaskan sebanyak 224 orang.  Perbandingan jumlah koruptor dihukum antara Indonesia dan Cina adalah 1:35 atau setiap satu orang koruptor dihukum di Indonesia maka ada 35 koruptor di Cina yang sudah dihukum.
Pemerintah Cina mulai bersikap tegas terhadap para koruptor dengan memberikan hukuman berat, mulai dipenjara seumur hidup hingga dihukum mati. Seperti pada akhir 2000 lalu seperti yang dilansir hukumonline dari China Daily, Cina telah membongkar jaringan penyelundupan dan korupsi yang melibatkan 100 pejabat Cina di Propinsi Fujian, Cina Tenggara. Sebanyak 84 orang di antaranya terbukti bersalah dan 11 orang dihukum mati.
Pada 9 Maret 2001 misalnya, nasib buruk menimpa Hu Changqing yang dieksekusi mati hanya 24 jam setelah permohonan kasasinya ditolak oleh Mahkamah Agung Cina di Beijing.  Hu Changqing adalah Wakil Gubernur Propinsi Jiangxi yang dihukum mati setelah terbukti bersalah menerima suap senilai AS$660.000  atau kurang lebih Rp4,95 miliar. Selain itu, Hu menerima sogokan properti senilai AS$200.000  (Rp1,5 miliar).
“Pemberantasan korupsi adalah urusan hidup dan mati partai,” demikian semboyan yang terus didengung-dengungkan pemimpin-pemimpin Cina, terutama PM Zhu Rongji, yang di Cina dikenal sebagai salah satu “Mr Clean”.  Korupsi bukan hanya menggerogoti keuangan negara, sehingga mengacaukan pembangunan, juga melemahkan mental warna negara untuk mencintai negaranya, dan bisa mengakibatkan persaingan tidak sehat antar pejabat, dan kemarahan rakyat. Ini semua akan melemahkan ketahanan bangsa secara keseluruhan, dan menjauhkan cita-cita sebagai bangsa yang besar.
2.        Perang habis-habisan terhadap situs porno di internet dan penggunanya.
Pihak berwenang di China menutup 44 ribu situs dan alamat internet porno serta menahan 868 orang dan memeriksa 524 kasus kriminal selama kampanye perang terhadap pornografi melalui internet pada tahun 2007. “Sementara 1.911 orang lainnya yang terlibat dalam 1.609 aktivitas internet pornograsi telah dikenakan hukuman, dan pihak berwenang juga telah menutup sekitar 44 ribu jaringan pesan porno,” demikian seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Rabu. 
Keinginan Pemerintah China untuk menutup gerak situs porno di negaranya tidak hanya dilakukan pada versi desktop saja, akan tetapi terhadap situs dewasa yang dibuat dalam versi mobile. Tak main-main, China memblokir sekira 140 situs porno versi mobile tersebut.
Saat ini, China telah membredel lebih dari 140 ribu situs yang mengandung konten porno atau diblok di Beijing dan sekitar 310 ribu situs telah dihapus di provinsi pantai Guangdong dan Jiangsu.
Aparat keamanan China telah menangkap lebih dari 5.000 orang yang terlibat dalam kasus pornografi di Internet pada 2009.  Pengumuman ini sekaligus menegaskan upaya China untuk memerangi kejahatan internet. China selama ini memang menerapkan sensor ketat terhadap internet untuk membatasi konten yang dianggap tidak sehat, terutama konten porno dan kekerasan. Kebijakan ini sering dikenal dengan sebutan “Great Firewall of China”.
Pada bulan Desember lalu, pemerintah China menawarkan hadiah sampai 10.000 yuan (sekitar Rp 14 juta) kepada pengguna Internet yang melaporkan situs-situs pornografi. Menurut data terakhir yang dipublikasikan oleh Kementerian Keamanan Publik, 5.394 orang ditangkap tahun lalu terkait pornografi internet, dan 9.000 situs terkait telah ditutup. 
Keseriusan pemerintah Cina dalam pemberantasan pornografi di internet karena mereka tidak ingin kerusakan moral yang parah di kalangan generasi muda akan melemahkan ketahanan bangsanya. Generasi muda yang tercemari pikirannya dengan pornografi akan sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, dan lemah dalam mengejar prestasi, belum lagi masalah pernikahan dini, pergaulan bebas, membludaknya angka kelahiran dan aborsi yang hanya akan menambah problem negara yang penduduknya sudah lebih dari 1 milyar ini.
3.        Pengembangan industri informasi dan elektronik yang menguasai pasar dunia dan melejitkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah Cina yang berideologi komunis telah berhasil mengadopsi semangat liberalisasi ekonomi Barat dengan tepat, dengan tetap mempertahankan ideologi politik dan budayanya. Pertumbuhan perusahaan industri dan manufaktur yang luar biasa dengan menyerap modal dari dalam dan luar negeri tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Cina tapi juga menyerap tenaga kerja yang luar biasa.
Salah satunya adalah industri informasi dan elektronik yang berkembang pesat selama 20 tahun terakhir sejak liberalisasi ekonomi di bawah kebijakan strategis nasional yang mempercepat informatisasi perkembangannya. Pada tahun 2005, sektor informasi dan elektronik Cina mengangkat 16,6% pertumbuhan ekonomi negara dan memberi nilai tambah 7% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Sebagian besar ponsel China, komputer notebook, layar warna dan produk lainnya diekspor ke luar negeri, sehingga menjadikan China sebagai basis produksi global.  Total tingkat ekspor-impor produk terhubung elektronik dan informasi Cina pada tahun 2005 adalah US $ 268,2 miliar untuk ekspor dan US $ 220,6 miliar untuk impor, menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 29,9% untuk ekspor dan 21,9% untuk impornya. Rasio dari total ekspor dan impor total di Cina adalah 35,2% untuk ekspor dan 33,4% untuk impor.
Selain itu, surplus perdagangan China tercatat sebesar US $ 47,600 miliar, dengan kira-kira setengah dari US $ 100 miliar total surplus perdagangan Cina sebagai simpanan.  Perlu diketahui pertumbuhan ekonomi Cina adalah yang tercepat di dunia selama 30 tahun terakhir dengan tingkat pertumbuhan PDB rata-rata tahunan lebih dari 10%. Pada 1990-an, perekonomian Cina terus tumbuh dengan cepat, sekitar 9,5%, disertai dengan inflasi yang rendah.
Perekonomian Cina tumbuh pada tingkat rata-rata 10% per tahun selama periode 1990-2004, tingkat pertumbuhan tertinggi di dunia. PDB Cina tumbuh 10,0% pada tahun 2003, 10,1%, pada tahun 2004, dan bahkan lebih cepat 10,4% pada tahun 2005 walaupun pemerintah berupaya untuk mendinginkan perekonomiannya. Total perdagangan Cina pada tahun 2006 melampaui $ 1,76 triliun, membuat perdagangan Cina terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman. Pada tanggal 14 Januari 2009 sebagai dikonfirmasi oleh Bank Dunia angka revisi untuk tahun keuangan 2007 terjadi pertumbuhan sebesar 13 persen, tercepat sejak tahun 1994.
Pertumbuhan yang tinggi tersebut menghasilkan 15 juta pekerjaan per tahun sehingga memerlukan pekerja pendatang baru ke dalam pasar kerja di Cina kira-kira sama besarnya dengan seluruh warga Ekuador atau Kamboja dipekerjakan. 
 BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Republik Rakyat Cina (RRC) dengan luas wilayah ke-4 terbesar di dunia, yakni 9.598.077 km2 dan berpenduduk 1.337.620.000 jiwa per 21 Mei 2010 ini atau 19,16 %  dari seluruh populasi dunia ini mempunyai pendapatan perkapita (Bank Dunia 2008) sebesar $ 5,962 per kapita (urutan ke-89) atau sekitar Rp.55.088.880 per kapita/tahun atau Rp.4.620.000 per kapita/bulan. Bandingkan dengan kita yang berada pada urutan ke-106 sebesar $ 3,900 per kapita atau Rp.3.003.000 per kapita/bulan. Dalam pengembangan menurut sejarahnya perekonomian Cina tidak terlepas dari  Strategi Deng,  dengan mengambil beberapa kebijakan sebgai berikut :
1.        Stategi sektor pertanian dan industri: dalam sektor pertanian dan industri dilakukan penutupan pabrik-pabrik yang tidak efisien pemasaran secara bebas sejumlah produk pertanian;
2.        Strategi bantuan asing dan kerja sama luar negri: penanaman modal asing, kredit luar negri dan transfer teknologi  dari negara-negara maju. 
3.        Progaram empat modernisasi: program ini ditujukan  melipatgandakan produksi peratanian secra cepat, mengembangkan industri, memacu kemajuan ilmu pengetahuan  dan teknologi, serta memperkuat pertahanan nasional.
4.        Paket reformasi yang kontroversial telah diberlakukan demi mengurangi perana pemerintah pusat dalam perekonomian

Meski Cina bukan negara demokrasi sesungguhnya, karena dikuasai hanya oleh satu partai besar yakni partai komunis, dan tidak ada pemilu demokratis seperti kita, karena presidennya dipilih secara tertutup di lingkungan elit partai, tetapi rezim pemerintahannya betul-betul solid dalam melaksanakan program-programnya. Adapun bebrapa kebijakan pemerintah RRC yang patut menjadi contoh bagi pemerintah kita dalam mensejahterakan dan memajukan bangsa adalah sebgai berikut:
1.         Memberantas korupsi tanpa kenal ampun.
2.         Perang habis-habisan terhadap situs porno di internet dan penggunanya.
3.         Pengembangan industri informasi dan elektronik yang menguasai pasar dunia dan melejitkan pertumbuhan ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Bonavia, davia. Cina dan masyrakatnya. Jakarta : Erlangga (tampa tahun)
Halida, rizka. Balajar tenang cara belajar dari cina dalam media indonesia, selasa, 18 maret 2008.
Nainggolan, poltak partogi. Reformasi ekonomi RRC era Deng Xiaoping. Jakarta: pustaka sinar harapan 1995.
Sumber lain:









Tidak ada komentar:

Posting Komentar