PERTUMBUHAN EKONOMI
CINA DI BAWAH KEPEMIMPINAN DENG XIAOPING
oleh : Marjani
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Republik Rakyat Cina
juga disebut Republik Rakyat Tiongkok/RRT) adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh
wilayah kebudayaan, sejarah, dan geografis yang dikenal sebagai Cina. Sejak didirikan pada 1949, RRC telah dipimpin oleh partai komunis cina (PKC). Sekalipun seringkali dilihat
sebagai negara komunis kebanyakan
ekonomi republik ini telah di
swastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah masih
mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan
perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia
masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.
Bangsa
cina saat ini termasuk bangsa yang unggul di bidang ekonomi. amerikapun
dikalahkan oleh bangsa cina dari segi ekonomi. Negara-negara ini mempunyai
prodak-prodak yang membanjiri pasar
dunia. Orang-orang cina tidak
diragukan lagi cara berbisnisnya yang luar biasa. Satu hal
yang paling mendasar adalah bahwa mereka
bangkit dari bawah. Orang cina rela makan bubur encer dalam rangka berhemat
sampai akhirnya mereka benar-benar
menjadi kaya. Orang cina sangat terfokus dengan apa yang di kerjakannya
(terutama bisnis) dan tidak perduli dengan isu-isu politis.
Keberhasilan
cina dalam menguasai dunia bukan lagi menjadi harapan lagi namun hari ini cina
sudah menguasai dunia dengan prodak-prodak hasil karya cipta mereka. Cina telah
mencapai kemajuan pembangunan substansial dalam tiga dekade
terakhir. Transisi yang sedang berlangsung
ke sistem pasar, desentralisasi pelayanan pemerintah, dan membuka
ekonomi perusahaan telah mengangkat lebih dari 500 juta orang keluar dari kemiskinan.
Antara 1981 dan 2005, jumlah orang di Cina hidup dengan kurang dari US $
1.25/day turun dari 84 persen menjadi 16 persen. Cina peringkat 89 dari
169 negara di United Nations Development Program's 2010 indeks
pembangunan manusiadan telah memenuhi
sebagian besar Millennium
Development Goals. Keberhasilan cina
yang luar biasa dalam bidang ekonomi dalam perkembangannya tidak dapat dipisahkan dari tokoh cina Deng Xiaoping.
Keberhasilan
cina, cukup membuat kita harus bangkit dari keterpurukan menguatkan keyakinan bahwa hal yang
tidak pernah kita bayangkan bisa terjadi. Oleh karennya dengan keberhasilan
cina di bidang ekonomi mengatarkan pengkajian makalah ini tentang PERTUMBUHAN EKONOMI CINA DI BAWAH
KEPEMIMPINAN DENG XIAOPING.
1.2.
Identifikasi
Masalah.
Berdasarkan
judul yang diajukan diatas, maka dalam pengkajian makalah ini dirumuskan
identifikasikan masalah sebgai berikut:
1.
Bagaiman pertumbuhan perekonomian Cina di
bawah kepemimpinan Deng Xiaoping ?
2.
Bagimana stategi pengembangan
pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping ?
3.
Stategi apa yang relevan untuk patut
untuk di terapkan di indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap secara pibadi dan pembaca secara
umunya dapat :
1.
Mampu mendeskrifsikan fenomena
pertumbuhan perekonomian Cina dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping
2.
Mampu mencari dan menggali stategi
pengembangan pertumbuhan ekonomi di bawah
kepemimpinan Deng
Xiaoping
3.
Serta mampu menjelaskan stategi
apa yang relevan untuk patut untuk di terapkan di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pertumbuhan Perekonomian Cina di bawah Kepemimpinan
Deng Xiaoping.
Dalam kajian
makalah ini akan mebahas tentang kebangkitan ekonomi Cina,
kebangkitan ekonomi cina upaya deng xiaoping dalam menjalankan reformasi
ekonomi sejak tahun 1978 di negara yang
berpenduduk terbanyak, dengan prestasi mencapai tingkat pertumbuhan yang
tertinggi di dunia, mendapat pujian dari berbagai kalangan baik dari negarawan
ataupun adri bebrapa kalangan pengamat. Surat kabar bergengsi ingris, financial times dan majalah
internasional time, telah bebrapa
kali menjadikan deng sebgai tokoh pilihan tahunannya (man of the year), di antara tokoh-tokoh dunia yang diusulkan
seperti clinton, khol, thatcher, goebachev, dan sebagainya.
Reformasi
yang dilakukan deng membuahkan kebarhasilan yang besar. Tingkat pendapatan
nasioanal output pertanian dan industri semuanya meningkat 10% per tahun selama dasawarsa 1980-an pendapatan riil
petani naik dua kali lipat, sedangkan penghasilan para pekerja perkotaan
rata-rata naik 43%. Cina akhirnya berswsembada
pangan. Sektor industri di
pedesaan berkembang pesat sampai meliputi 23% output pertanian dan mampu
menyerap surplus tenaga kerja di daerah0daerah pedesaan. Reformasi industri
berhasil mengembangkan berbagai macam industri
kecil dan meragamkan
barang-barang konsumsi. Keberhasilan-keberhasilan tersebut dalam banyak
hal telah memulihkan kehidupan ekonomi cina
yang nyaris binasa akibat revolusi kebudayaan.
Fakta
perekonomian cina dalam tenggang waktu
1977-1994, perekonomian cina telah
mengalami kenaikan gross domestic product (GDP) empat kali lipat. Devisa bernilai
dolar dari pendapatan ekspor mencatat kenaikan sepuluh (10) kali lipat banyaknya.
Sedangkan neraca pemasukan modal secara lansung mencapai dua puluh enam
(26) miliar dolar AS. Adapun untuk melihat perkembangan gross
national product (GNP) per kapita China dari negara lainnya, secara
spesifiknya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Pertumbuhan GNP
Per kapita (%)*
|
1965-1990**
|
1980-1992***
|
Dunia
Sub-Sahara Afrika
Asia selatan
Timur Tengah dan Afrika Utara
Negeri-negeri berpendapatan tinggi
Amerika Latin dan Arabia
Argentina
Brazil
Cile
Meksiko
Asia Timur dan Fasifik***
China
Indonesia
Malaysia
Filifina
Korea Selatan
Thailand
Negeri-negeri berpendapatan tinggi di Asia Timur dan Tenggara
Hongkong
Singapura
Jepang
|
1,5
0,2
1,9
1,8
2,4
1,8
-0,3
3,3
0,4
2,8
5,3
5,8
4,5
4,0
1,3
7,1
4,4
6,2
6,5
4,1
|
1,2
-0,8
3,0
-2,3
2,3
-0,2
-0,9
0,4
3,7
-0,2
6,1
7,6
4,0
3,2
-1,0
8,5
6,0
5,5
5,3
3,6
|
Dikutip:
Buku irawan, alexander. Jejak-jejak krisis di asia kanisus. Yogyakarta 1999
Dari
tabel diatas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan GNP per kapita cina tertinggi
kedua ( 7,6%) setelah korea selatan (8,5%)pada periode 1980-1992. Periode ini
adalah periode dimana Xiaoping menjadi pemimpin pemerinthan Cina.
Rata-rata
pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) cina selama 30 tahun terakhir 9.8%.
lebih tinggi dari rata-rata PDRB dunia yang hanya 3%. Tahun 1978, PDB cina
hanya 1% dari PDB dunia. Kini diatas 5,5% persen. Angka pertumbuhan PDB Cina
mencapai puncaknya 14,1% pada tahun 1992
menurun menjadi 7,1% tahun 1999 dan
tahun berikutnya tetap berada dalam pertumbuhan satu digit (untuk tahun 2000,
yakni 8,0%, tahun 2001 7,4%).
2.2.
Stategi Pengembangan Pertumbuhan Ekonomi Cina bawah Kepemimpinan Deng Xiaoping.
Kekuatan
ekonomi suatu negara di peroleh dari pengorganisasian suatu pengetahuan dan
teghnologi untuk mengeksploitasi alam yang dimiliki, sumbar daya yang tersedia
di suatu wilayah akan menentukan kekuatan ekonomi suatu negara yang
tentunya di dukung oleh faktor-faktor
lainnya. Kemampuan mengeksploitasi dan memanfaatkan hasilnya untuk memenuhi
kebutuhan rakyat, menggunakan nilai lebihnya untuk memacu perkembangan
tekhnologi (selain membiayai pendidian dan kesejahteraan material rakyatnya)
menjadi syarat-syarat yang dimiliki oleh negara yang kuat.
Dalam
pengembangan perekonomian cina, tokoh cina yang patut dikaji adalah deng
xiaoping. Bangkitnya ekonomi cina, perkembangannya, serta kemajuannya yang luar biasa tidak
bisa dipisahkan dari nama tersebut, upaya deng Xioping dalam menjalankan
reformasi ekonomi sejak tahun 1978 di negara yang berpenduduk terbanyak, dengan
prestasi mencapai tingkat pertumbuhan yang tertinggi di dunia. Keberhasilan
cina dalam pengembangan perekonomian tidak terlepas dari beberapa strategi
Deng dengan konsep yang mendasarkan pada
pembangunan merupakan proses penghapusan kemiskinan dalam konteks pertumbuhan
ekonomi, dimana ia mengemukakan secara tegas “ adalah tidak masuk akal
membangun masyrakat dalam panji kemiskinan, dan kita menginginkan untuk
memperluas peranan ekonomi pasar sebagaiman kita harapkan, dalam cara yang
tidak akan mengubah sistem sosialis nega.
Strategi
Deng dalam dalam pengembangan perekonomian Cina, dengan mengambil beberapa kebijakan sebgai
berikut :
1. Stategi sektor
pertanian dan industri: dalam sektor pertanian dan industri dilakukan penutupan
pabrik-pabrik yang tidak efisien dan penilaian ilmu ekonomi; penghentian
proyek-proyek pembangunan yang tidak rasional dan tidak menguntungkan dari
sudut kepentingan investasi; pemasaran secara bebas sejumlah produk pertanian;
dan pengkoordinasian produksi gandum tidak lagi atas dasar sistem kolektif,
namun melalui satuan-satuan rumah tangga.
2. Strategi
bantuan asing dan kerja sama luar negri: deng secara ekspisit menyatakan “sudah
terlalu lama cina mengalami stagnasi, berhenti membangun, karena menutup diri
terhadap dunia luar. Cina tidak dapat berkembang jika mengucilkan diri dari
bagian dunia lain. Kendala utama yang dihadapi cina sehubungan dengan usaha
memodernisasikan negaranya adalah kelangkaan modal dan teknologi canggih. Biaya
program modernisasi yang tidak sedikit
serta kurangnya tenaga-tenaga
terampil yang berkeahlian tinggi, tidak mungkin di tanggulangi oleh cina secra
sepihak. Negara yang sangat potensial dengan sumber daya manusianya ini
memerlukan sekali penanaman modal asing, kredit luar negri dan transfer
teknologi dari negara-negara maju. Jalan yang harus ditempuh untuk itu antara lain dengan menjalin hubungan kerja sama yang
seluas-luasnya dengan berbagai negara, memperbaharui sistem pendidikan,
memperkenalkan kebijakan yang mendorong proses transfer teknogi, menyebar luaskan ide-ide yang kreatif dan penuh wawasan kedepan, serta mengirimkan para pelajar dan
mahasiswa belajar ke negara maju.
Menurut pemikiran Deng pembukaan
hubungan dengan dunia luar, penerimaan terhadap bantuan asing, berbentuk
bantuan material maupun modal, dan usaha kerja sama antara bangsa
dalam berbagai bidang harus
dilakukan demi kemajuan cina.
3. Progaram
empat modernisasi: program ini ditujukan
melipatgandakan produksi peratanian secra cepat, mengembangkan industri,
memacu kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta memperkuat pertahanan nasional.
4. Paket
reformasi yang kontroversial telah diberlakukan demi mengurangi perana
pemerintah pusat dalam perekonomian campuran cina (masih bersimpul dana sistem
perencanaan terpusat tetapi juga memberi keleluasaan pada mekanisme
pasar).paket tersebut secara resmi ditetapkan oleh kongres nasional rakyat kelima
sesi ketiga pada bulan
agustus 1980, yang sekaligus mengesahkan
rencana pembangunan lima tahun yang ke enam. Adapun elemen-elemen kuncinya
adalah pengembangan reformasi pertanian (termasuk pemberian hak sewa tanah
dalam jangka panjang dan pemberian izin kepada para petani untuk menanamkan
berbagai jenis tanaman yang cepat
mengahasilkan uang serta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan non pertanian),
hak sewa-manjemen, pengendalian kopentisi pasar yang lebih besar, keringanan
pajak bagi berbagai prusahaan swata (bukan milik pemerintah), dan pemberian
aneka fasilitas kemudahan bagi pengusaha cina untuk menjalin hubungan lansung
deng mitra-mitranya aau semua perusahaan di manca negara. Dalam reformasi ini
keterlibatan masyarakat bayak digerakan. Reformasi juga menggerakan masyrakat
untuk mengambil asuransi kesehatan untuk menutup biaya kesehatan, menciptakan
dana pensiun untuk masa pensiun dan memperoleh pinjaman dari bank (mortgage loan) untuk membeli rumah. Ini
merupakan suatu tekat yang berani untuk mendayung mau demi rasa aman dan
sejahtera rakyat cina di masa mendatang.
Ajaran
Deng Xiaoping di lanjutkan oleh Jiang Zemin/ Zhu Rongji dan dilajutkan oleh Hu
Jintao/Wenjiabao dan kabinetnya untuk diserap oleh bangsa cina secra
keseluruhan. Jika kita mengkaji dari beberapa kebijakan yang diajukan oleh
Deng dalam stategi pembangunan cina secara sederhana di awali dengan pertama: investasi yang seluas-luasnya,
kedua pembukaan lapangan kerja, sebagai bentuk jaminan akan hak dasar
manusia dalam jaminan sosial yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Faktor-faktor
lain yang terlibar dalam pembangunan pertumbuhan ekonomi selain dari sistem
(sebgai bentuk pengelolaan sumber daya) adalah subjec pembangunan ekonomi
(manusia sebagai penggerak pembangunan birokrasi atau masyrakat). Kalau kita
mengkaji sejarah cina, maka sejarah sosial dan politiknya yang penuh pergeseran
telah mengarah pada suatu sikap praktis keras
masyrakat cina dalam bertahan
hidup yaitu :
1. Sikap
hemat memastikan ketahanan hidup
2. Tingkat
menanbung yang tinggi, bahkan tak masuk akal sangat dikehendaki, meski ada
kebutuhan mendesak.
3. Kerja
keras sehingga kehabisan nafas adalah penting untuk melawan banyak hambatan yang ada dalam
dunia yang tidak bisa di perkirakan lebi dahulu.
4. Orang
yang bisa anda percayai adalah keluarga anda dan sebuah perusahaan diciptakan
sebagai rakit keluarga untuk bertahan hidup.
5. Pertimbangan
dan penilaian seorang anggota keluarga meski tidak kompeten lebih bisa di andalkan ketimpang seorang non keluarga yang kompeten.
6. Kepatuhan
terhadap bapak adalah esensial untuk memelihara keterikatan atau arah
perusahaan.
7. Investasi
harus di dasarkan atas dasar afilasi klan dan bukan prinsif-prinsif yang
abstrak.
Serta
sebagai panduan pemerintah yang baik chia-sen dalam confucian style of
management in taiwan (1991) menyebutkan bebrapa panduan kuno mengenai
memerintah yang baik yang di ambilnya dari literatur tradisional cina yaitu:
1. Pemimpin
harus secra moral bersih (upright)
2. Mereka harus
berprilaku tepat (properly) sehingga
bisa menjadi model bagi bawahan mereka.
3. Mereka
harus memiliki wewenang dan kekuasaan
4. Mereka
harus adil dalam memberikan imbalan dan hukuman
5. Mereka
harus menciptakan suasana(atmospehere)
yang harmonis dalam bagian mereka.
2.3. Kebijakan Pemerintah Cina yang Sulit Ditiru Pemerintah
Indonesia
Tuntutlah ilmu walau
harus ke negeri Cina, demikian kata Muhammad Saw 15 abad yang lalu. Suatu
ungkapan yang tak pernah usang. Bukan hanya karena di Cina banyak
melahirkan ilmu pengetahuan dan penemuan di masa lampau seperti ilmu filsafat,
perang, pemerintahan, bela diri, pengobatan dan kesehatan, teknik pembuatan
kertas, mesiu, roket, dan lain-lain, tapi Cina juga adalah negeri yang memiliki
banyak kehebatan.
Republik Rakyat Cina
(RRC) dengan luas wilayah ke-4 terbesar di dunia, yakni 9.598.077 km2 dan berpenduduk
1.337.620.000 jiwa per 21 Mei 2010 ini atau 19,16 % dari
seluruh populasi dunia ini mempunyai pendapatan perkapita (Bank Dunia 2008)
sebesar $ 5,962 per kapita (urutan ke-89) atau sekitar Rp.55.088.880 per
kapita/tahun atau Rp.4.620.000 per kapita/bulan. Bandingkan dengan kita
yang berada pada urutan ke-106 sebesar $ 3,900 per kapita atau Rp.3.003.000 per
kapita/bulan.
Penduduk dengan
pendapatan per kapita yang 1,5 kali kita ini ternyata sebagian besar
menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya. Di mana sekitar 1 miliar
sepeda di dunia pada saat ini, hampir separuhnya atau sekitar 450 juta di tahun
1992 ada di Cina. Namun karena perubahan tren, pengguna sepeda menurun
sekitar sampai 20 % dari semua angkutan saat ini, karena beralih ke sepeda
listrik.
Cina adalah produsen
sepeda listrik terkemuka di dunia. Menurut data dari Asosiasi Sepeda Cina,
sebuah kelompok industri kerjasama pemerintah, di tahun 2004 Cina menjual
7.500.000 sepeda listrik secara nasional, yang meningkat hampir dua kali lipat
dari penjualan di tahun 2003; kemudian penjualan domestik mencapai 10 juta di
tahun 2005, dan 16 juta hingga 18 juta unit pada tahun 2006. Pada tahun
2007, sepeda listrik diduga memenuhi 10 hingga 20 % dari seluruh kendaraan roda
dua di jalan-jalan kota besar di Cina menggantikan sepeda angin.
Pada tahun 2006 terjadi
peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Cina sebesar 18,8 % atau menjadi 22
juta unit yang 60 % adalah milik pribadi. Atau secara kasar hanya ada 3
mobil untuk setiap 100 orang Cina. Coba bandingkan dengan Indonesia,
ternyata masih lebih banyak jumlah kendaraan bermotor kita, yakni 65,2 juta di
tahun 2008 meskipun 47,6 juta berupa sepeda motor, sedangkan jumlah mobil
penumpang selain bus dan truk hanya 9,8 juta.
Selain penghasilan
rakyatnya yang lebih besar dari kita dan masih banyak yang bersepeda, kehebatan
Cina lainnya adalah pemerintahnya yang tidak main-main dalam menjalankan roda
pemerintahan. Meski Cina bukan negara demokrasi sesungguhnya, karena
dikuasai hanya oleh satu partai besar yakni partai komunis, dan tidak ada
pemilu demokratis seperti kita, karena presidennya dipilih secara tertutup di
lingkungan elit partai, tetapi rezim pemerintahannya betul-betul solid dalam
melaksanakan program-programnya.
Berikut tiga kebijakan
pemerintah RRC yang patut menjadi contoh pemerintah kita kalau memang
betul-betul ingin mensejahterakan dan memajukan bangsanya.
1. Memberantas korupsi tanpa kenal ampun
Tahun ini Lebih dari
3.000 pejabat Tiongkok telah dihukum karena menerima suap dan berbagai
kesalahan lain, sebagian terkait paket stimulus Beijing sebesar 586 miliar
dolar. Tindak korupsi itu terjadi antara Oktober 2009 hingga April tahun
ini, dengan salah satu kasus terburuk melibatkan seorang pejabat yang menerima
suap senilai 3,2 juta dolar, demikian kata Kementerian Pengawasan Cina.
Kalau dihitung antara 1
Oktober 2009 sampai dengan 30 April 2010 terdapat 211 hari, maka ada 14 orang
koruptor (3.000 : 211) setiap hari yang telah ditangkap dan dihukum di
Cina. Coba bandingkan dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Pada tahun 2009 tercatat Indonesia hanya berhasil memvonis bersalah
sebanyak 154 orang koruptor atau 0,4 orang perhari (154:365), selebihnya
dibebaskan sebanyak 224 orang. Perbandingan jumlah koruptor dihukum
antara Indonesia dan Cina adalah 1:35 atau setiap satu orang koruptor dihukum
di Indonesia maka ada 35 koruptor di Cina yang sudah dihukum.
Pemerintah Cina mulai
bersikap tegas terhadap para koruptor dengan memberikan hukuman berat, mulai
dipenjara seumur hidup hingga dihukum mati. Seperti pada akhir 2000 lalu
seperti yang dilansir hukumonline dari China Daily,
Cina telah membongkar jaringan penyelundupan dan korupsi yang melibatkan 100
pejabat Cina di Propinsi Fujian, Cina Tenggara. Sebanyak 84 orang di antaranya
terbukti bersalah dan 11 orang dihukum mati.
Pada 9 Maret 2001
misalnya, nasib buruk menimpa Hu Changqing yang dieksekusi mati hanya 24 jam
setelah permohonan kasasinya ditolak oleh Mahkamah Agung Cina di Beijing.
Hu Changqing adalah Wakil Gubernur Propinsi Jiangxi yang dihukum mati
setelah terbukti bersalah menerima suap senilai AS$660.000 atau kurang
lebih Rp4,95 miliar. Selain itu, Hu menerima sogokan properti senilai
AS$200.000 (Rp1,5 miliar).
“Pemberantasan korupsi
adalah urusan hidup dan mati partai,” demikian semboyan yang terus
didengung-dengungkan pemimpin-pemimpin Cina, terutama PM Zhu Rongji, yang di
Cina dikenal sebagai salah satu “Mr Clean”. Korupsi bukan hanya
menggerogoti keuangan negara, sehingga mengacaukan pembangunan, juga melemahkan
mental warna negara untuk mencintai negaranya, dan bisa mengakibatkan
persaingan tidak sehat antar pejabat, dan kemarahan rakyat. Ini semua akan
melemahkan ketahanan bangsa secara keseluruhan, dan menjauhkan cita-cita
sebagai bangsa yang besar.
2.
Perang habis-habisan
terhadap situs porno di internet dan penggunanya.
Pihak berwenang di China
menutup 44 ribu situs dan alamat internet porno serta menahan 868 orang dan
memeriksa 524 kasus kriminal selama kampanye perang terhadap pornografi melalui
internet pada tahun 2007. “Sementara 1.911 orang lainnya yang terlibat dalam
1.609 aktivitas internet pornograsi telah dikenakan hukuman, dan pihak
berwenang juga telah menutup sekitar 44 ribu jaringan pesan porno,” demikian
seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Rabu.
Keinginan Pemerintah
China untuk menutup gerak situs porno di negaranya tidak hanya dilakukan pada
versi desktop saja, akan tetapi terhadap situs dewasa yang dibuat dalam versi
mobile. Tak main-main, China memblokir sekira 140 situs porno versi mobile
tersebut.
Saat ini, China telah membredel lebih dari
140 ribu situs yang mengandung konten porno atau diblok di Beijing dan sekitar
310 ribu situs telah dihapus di provinsi pantai Guangdong dan Jiangsu.
Aparat keamanan China
telah menangkap lebih dari 5.000 orang yang terlibat dalam kasus pornografi di
Internet pada 2009. Pengumuman ini sekaligus menegaskan upaya China untuk
memerangi kejahatan internet. China selama ini memang menerapkan sensor
ketat terhadap internet untuk membatasi konten yang dianggap tidak sehat,
terutama konten porno dan kekerasan. Kebijakan ini sering dikenal dengan
sebutan “Great Firewall of China”.
Pada bulan Desember
lalu, pemerintah China menawarkan hadiah sampai 10.000 yuan (sekitar Rp 14
juta) kepada pengguna Internet yang melaporkan situs-situs
pornografi. Menurut data terakhir yang dipublikasikan oleh Kementerian
Keamanan Publik, 5.394 orang ditangkap tahun lalu terkait pornografi internet,
dan 9.000 situs terkait telah ditutup.
Keseriusan pemerintah
Cina dalam pemberantasan pornografi di internet karena mereka tidak ingin
kerusakan moral yang parah di kalangan generasi muda akan melemahkan ketahanan
bangsanya. Generasi muda yang tercemari pikirannya dengan pornografi akan
sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, dan lemah dalam mengejar prestasi,
belum lagi masalah pernikahan dini, pergaulan bebas, membludaknya angka
kelahiran dan aborsi yang hanya akan menambah problem negara yang penduduknya
sudah lebih dari 1 milyar ini.
3.
Pengembangan industri
informasi dan elektronik yang menguasai pasar dunia dan melejitkan pertumbuhan
ekonomi
Pemerintah Cina yang
berideologi komunis telah berhasil mengadopsi semangat liberalisasi ekonomi
Barat dengan tepat, dengan tetap mempertahankan ideologi politik dan
budayanya. Pertumbuhan perusahaan industri dan manufaktur yang luar biasa
dengan menyerap modal dari dalam dan luar negeri tidak hanya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional Cina tapi juga menyerap tenaga kerja yang luar
biasa.
Salah satunya adalah
industri informasi dan elektronik yang berkembang pesat selama 20 tahun
terakhir sejak liberalisasi ekonomi di bawah kebijakan strategis nasional yang
mempercepat informatisasi perkembangannya. Pada tahun 2005, sektor
informasi dan elektronik Cina mengangkat 16,6% pertumbuhan ekonomi negara dan
memberi nilai tambah 7% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Sebagian besar ponsel
China, komputer notebook, layar warna dan produk lainnya diekspor ke luar
negeri, sehingga menjadikan China sebagai basis produksi global. Total
tingkat ekspor-impor produk terhubung elektronik dan informasi Cina pada tahun
2005 adalah US $ 268,2 miliar untuk ekspor dan US $ 220,6 miliar untuk impor,
menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 29,9% untuk ekspor dan 21,9% untuk
impornya. Rasio dari total ekspor dan impor total di Cina adalah 35,2%
untuk ekspor dan 33,4% untuk impor.
Selain itu, surplus
perdagangan China tercatat sebesar US $ 47,600 miliar, dengan kira-kira
setengah dari US $ 100 miliar total surplus perdagangan Cina sebagai
simpanan. Perlu diketahui pertumbuhan ekonomi Cina adalah yang tercepat
di dunia selama 30 tahun terakhir dengan tingkat pertumbuhan PDB rata-rata
tahunan lebih dari 10%. Pada 1990-an, perekonomian Cina terus tumbuh
dengan cepat, sekitar 9,5%, disertai dengan inflasi yang rendah.
Perekonomian Cina tumbuh
pada tingkat rata-rata 10% per tahun selama periode 1990-2004, tingkat
pertumbuhan tertinggi di dunia. PDB Cina tumbuh 10,0% pada tahun 2003,
10,1%, pada tahun 2004, dan bahkan lebih cepat 10,4% pada tahun 2005 walaupun
pemerintah berupaya untuk mendinginkan perekonomiannya. Total perdagangan
Cina pada tahun 2006 melampaui $ 1,76 triliun, membuat perdagangan Cina
terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman. Pada tanggal
14 Januari 2009 sebagai dikonfirmasi oleh Bank Dunia angka revisi untuk tahun
keuangan 2007 terjadi pertumbuhan sebesar 13 persen, tercepat sejak tahun 1994.
Pertumbuhan yang tinggi
tersebut menghasilkan 15 juta pekerjaan per tahun sehingga memerlukan pekerja
pendatang baru ke dalam pasar kerja di Cina kira-kira sama besarnya dengan
seluruh warga Ekuador atau Kamboja dipekerjakan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Republik Rakyat Cina
(RRC) dengan luas wilayah ke-4 terbesar di dunia, yakni 9.598.077 km2 dan
berpenduduk 1.337.620.000 jiwa per 21 Mei 2010 ini atau 19,16 % dari
seluruh populasi dunia ini mempunyai pendapatan perkapita (Bank Dunia 2008)
sebesar $ 5,962 per kapita (urutan ke-89) atau sekitar Rp.55.088.880 per
kapita/tahun atau Rp.4.620.000 per kapita/bulan. Bandingkan dengan kita
yang berada pada urutan ke-106 sebesar $ 3,900 per kapita atau Rp.3.003.000 per
kapita/bulan. Dalam pengembangan menurut sejarahnya perekonomian
Cina tidak terlepas dari Strategi Deng, dengan mengambil beberapa kebijakan sebgai
berikut :
1.
Stategi sektor pertanian dan industri:
dalam sektor pertanian dan industri dilakukan penutupan pabrik-pabrik yang
tidak efisien pemasaran secara bebas sejumlah produk pertanian;
2.
Strategi bantuan asing dan kerja sama
luar negri: penanaman modal asing, kredit luar negri dan transfer
teknologi dari negara-negara maju.
3.
Progaram empat modernisasi: program ini
ditujukan melipatgandakan produksi
peratanian secra cepat, mengembangkan industri, memacu kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
memperkuat pertahanan nasional.
4.
Paket reformasi yang kontroversial telah
diberlakukan demi mengurangi perana pemerintah pusat dalam perekonomian
Meski Cina bukan negara
demokrasi sesungguhnya, karena dikuasai hanya oleh satu partai besar yakni
partai komunis, dan tidak ada pemilu demokratis seperti kita, karena
presidennya dipilih secara tertutup di lingkungan elit partai, tetapi rezim
pemerintahannya betul-betul solid dalam melaksanakan program-programnya. Adapun
bebrapa kebijakan pemerintah RRC yang patut menjadi contoh bagi pemerintah kita
dalam mensejahterakan dan memajukan bangsa adalah sebgai berikut:
1.
Memberantas
korupsi tanpa kenal ampun.
2.
Perang
habis-habisan terhadap situs porno di internet dan penggunanya.
3.
Pengembangan
industri informasi dan elektronik yang menguasai pasar dunia dan melejitkan
pertumbuhan ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Bonavia,
davia. Cina dan masyrakatnya. Jakarta : Erlangga (tampa tahun)
Halida,
rizka. Balajar tenang cara belajar dari cina dalam media indonesia, selasa, 18
maret 2008.
Nainggolan,
poltak partogi. Reformasi ekonomi RRC era Deng Xiaoping. Jakarta: pustaka sinar
harapan 1995.
Sumber lain:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar